Ini adalah masalah klasik siswa
SMA, pada saat penjurusan mereka dipusingkan dengan memilih jurusan yang akan
menentukan masa depannya. IPA, IPS dan Bahasa menjadi pikiran utama di otak
mereka, mungkin di banyak sekolah jurusan Bahasa sudah tidak dibuka lagi.
Sebenarnya apapun jurusan yang
teman-teman pilih bukan menjadi masalah asalkan memang cocok bagi kita semua.
Tapi masalahnya ‘Apakah kita tahu yang cocok bagi diri kita?’ Dalam menentukan
sesuatu kita jangan memaksakan ego kita menguasai segalanya, tanyakan dan
konsultasikan pada guru, wali kelas, BK, dan yang
penting orang tua.
Dalam kehidupan sehari-hari IPA
dan IPS selalu hidup berdampingan dengan harmonis. Guru IPS saya pernah
bercerita bahwa sekitar tahun 80-an pemerintah akan membangun waduk di Madura
maka didatangkanlah para engineer dari ITB, ITS, UI, dsb. Tetapi karena para
engineer tersebut
tidak memiliki kemampuan sosial
yang baik maka pada saat mereka akan membangun waduk tersebut ratusan warga
Madura yang tanahnya terpakai datang dan membawa clurit untuk mencincang
mereka, gagallah proyek tersebut. Dari peristiwa tersebut para ahli mulai sadar
betapa pentingnya ilmu sosiologi dalam menghadapi masyarakat.
Teman-teman sekalian, jadi apapun
jurusan yang kita pilih itu bagus tergantung dari bagaimana kita memanfaatkan
dan mengondisikan diri di jurusan tersebut, percuma masuk IPA tapi selalu mendapat
nilai jelek dan hampir tidak naik kelas. Saya pernah mendengar dari teman IPS
saya :
“Daripada menjadi ‘budak’ di IPA,
Lebih baik menjadi ‘raja’ di IPS”.
Yah, apapun maksud dari perkataan
itu tapi saya menyarankan pada kalian semua tolong jangan jadi ‘LOSER‘.
Yakinkan dalam hati kalian, ‘saya memilih jurusan A karena saya ingin, bukan
karena saya tidak masuk jurusan B’. Oke?
Memilih jurusan bagi kalangan
pelajar SMA merupakan sebuah masalah yang diibaratkan sebagai permulaan untuk
membangun masa depan, ibarat seperti memilih bibit yang cocok untuk menanam
sebuah pohon yang berkualitas.
So, kali ini kita akan membahas
tentang perselisihan akan perbedaan dari IPA dan IPS, dan beberapa pandangan
terhadap kedua jurusan tersebut.
Benarkah IPA Lebih Baik ?
Pada problem pertama banyak
kawan-kawan yang mungkin berpandangan bahwa jurusan IPA lebih baik dibanding
IPS. Jawaban itu tidak logis dan kami mengatakan itu salah besar. Ada yang beranggapan
hal tersebut wajar, karena jurusan IPA memiliki lebih banyak jalur menuju
Perguruan Tinggi ketimbang IPS, bahkan IPA-pun bisa masuk Jurusan IPS di
Perguruan Tinggi nanti. Banyak lulusan IPA yang kuliah di Manajemen, Akuntansi,
Politik, FIKOM, dsb. Kemudian hampir di semua sekolah setiap kelas yang siswanya
masuk 10 besar (ranking teratas) masuk ke jurusan IPA dan yang masuk IPS biasanya
yang mendapat rangking bawah.
Dari alasan di atas maka wajarlah
bila orang berpendapat bahwa IPA lebih bagus dari IPS.
Apakah IPS seburuk itu ?
Tidak, jurusan IPS dibuat pasti
dengan tujuan tertentu. Di dalam jurusan IPS kita akan dididik berbagai ilmu
sosial dan kemasyarakatan, kita pun akan dilatih agar menjadi manusia yang
kritis dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Hal-hal seperti inilah yang
tidak dimiliki oleh pelajar
di Jurusan IPA.
Benarkah Anak-Anak IPS Dicap
Sebagai Anak Nakal ?
Problem kedua menjelaskan kepada
kita bahwa adanya ketakutan seorang siswa menjadi nakal ataupun ingin bergabung
dengan kawan-kawannya yang juga bersifat nakal! Sehingga banyak siswa yang
berpandangan bahwa “Jika dia masuk ke jurusan IPS dia akan di cap sebagai anak bandel/nakal".
Ulasan tadi merupakan hasil dari negative
thinking orang banyak tantang perlakuan anak IPS, sebenarnya citra baik dan
buruknya seseorang berada didalam dirinya sendiri. Jika kebanyakan siswa ada
yang mengalami hal seperti ini, cobalah berpandangan positif. Jika sobat tidak
merasa sebagai anak nakal, tidak usah ditanggapi tentang bagaimana orang
menilai kelas sobat sebagai anak IPS
nantinya, tetapi coba tunjukkan
dengan prestasi sobat bahwa tidak selamanya jurusan IPS itu kelas untuk
anak-anak nakal.
Plus Minus Jurusan IPA Dan IPS
JURUSAN IPA (BANYAK METODE
ILMIAH)
Jurusan IPA banyak berhubungan
dengan teknologi, berhitung dan mengamati fenomena alam.
Mempelajari ilmu pasti dan alam
atau eksakta. Lengket dengan metode ilmiah yang mengutamakan
percobaan-percobaan dan tes yang penuh logika. Jawaban atas pertanyaan soal
adalah pasti tidak bisa diganggu gugat. Cocok untuk yang berminat pada teknik,
sains dan perkembangan teknologi, berhitung dan mengamati fenomena makhluk
hidup dan alam sekitarnya.
Keunggulan:
1.
Bisa lintas jurusan begitu
memilih PTN, karena jurusan ini selalu bisa survive dari segala jenis
pelajaran. Ada anggapan kalau murid IPA selalu bisa beradaptasi dengan pelajaran
IPS dengan mudah. Melatih kemampuan logika dan penyelesaian masalah. Sehingga
dalam dunia kerja lulusan IPA juga dianggap bisa bekerja di bidang IPS.
2.
Perlu waktu dan suasana
khusus untuk mempelajari satu mata pelajaran eksakta.
Kelemahan:
1.
Sering terlihat belajar
terus, seperti tak ada waktu santai. Agak kurang dalam pengetahuan pergaulan.
2.
Pada akhirnya sering
memilih jurusan IPS karena mengaku salah jurusan pada waktu kuliah, karena
tidak kuat menjalani beberapa mata kuliah.
3.
Belum tentu bisa
menggabungkan metode menghafal dan menalarkan pelajaran.
Peluang:
Ada peluang go international
dengan mengikuti olimpiade sains. Pada saat kuliah nanti, bagusnya sih juga
mempelajari ilmu bisnis dan marketing untuk mendukung ilmu “teknik”-nya.
JURUSAN IPS (TIDAK BISA LINTAS
JURUSAN)
Jurusan IPS mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Intinya sih jurusan ini mempelajari
segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Mulai dari sosiologi,
geografi, ekonomi akuntansi dan sejarah. Pelajaran-pelajaran ini terus berkembang
mengikuti perkembangan
zaman. Sangat pas untuk kita yang
berminat pada bidang sosial-politik, kewartawanan dan bisnis marketing.
Keunggulan:
1.
Bukan santai, tapi
pelajarannya memang hanya membutuhkan penalaran saja.
2.
Saat ini, dunia kerja lebih
membuka lapangan pekerjaan luas untuk jurusan sosial.
3.
Karena masih ada waktu
untuk bergaul,wawasan tentang dunia pergaulan bisa lebih luas.
Kelemahan:
1.
Sangat berat bila bersaing
di bidang IPA atau eksakta.
2.
Cap miring soal jurusan
pelarian dan gayanya yang santai.
3.
Nggak bisa lintas jurusan.
Peluang:
Keahlian komunikasi yang baik
harus ditambah dengan penguasaan bahasa asing supaya bisa menguasai dunia kerja
yang makin go international ini.
PANDANGAN GURU
IPA adalah sebuah bidang ilmu
yang dibedakan adalah subyek (pelajarannya) dan masing-masing mempunyai
kapasitas yang tersendiri.
Apakah anak IPA dan IPS itu
berbeda?
Sebetulnya anak IPA dan IPS itu
sama, misalnya sama beban pelajarannya, jumlah mapel sama, dan jumlah jam
pelajaran juga sama. Namun mereka berbeda pada mata pelajarnnya saja.
Pada dasarnya anak IPA dan IPS
adalah sama. Karena IPS tidak selalu menjadi yang terbawah, dan IPA juga tidak
akan selalu menjadi yang tertinggi.
Bagaimana Solusinya ?
Jika di antara kalian ada yang
bingung dan pusing 7 keliling memikirkannya? Pertama kali mari kita introspeksi
diri kita masing-masing. Kebanyakan siswa tidak berhasil di setiap jurusannya
dikarenakan siswa tersebut tidak mau serius akan belajar dan menciptakan kreasi
– kreasi baru. Bukan zamannya lagi sobat mempertentangkan antara jurusan IPA
atau IPS, coba beranggapan jika salah satu tidak
Ada. Oke kita anggap IPS tidak
ada, bagaimana dengan keadaan negara tanpa pemimpin? Bagaimana keadaan sistem
hukum di negara ini? Bagaimana dengan keuangan negara? Tak terbayangkan jika
salah satunya (IPA atau IPS) tidak ada!
So, bangunlah kepribadianmu dan
berpikiran positiflah selalu, hingga akhirnya kita siap dan yakin akan pilihan
kita tersebut. Bekerja dan belajar haruslah ikhlas bukan karena paksaan dan
faktor pujian belaka.
IPA dan IPS Itu Bersahabat.