Sunday, 6 December 2015

Sebuah Renungan (bagi) Anak Rantau, Ibu Merindukan Kita di Kampung

Setelah lama tidak menulis karena diburu tugas kuliah dan organisasi yang tiada habisnya, hari ini penulis mencoba meluangkan sejenak waktu untuk menulis tentang hal yang tiba-tiba terlintas di pikiran. Ini adalah sebuah renungan bagi anak rantau, termasuk diri penulis sendiri, tentang kerinduan seorang ibu di kampung, yang ditinggalkan anak terkasihnya. Tulisan ini akan menunjukkan betapa rindunya seorang ibu kepada anaknya, yang mungkin tidak kita semua rasakan, karena tidak memperhatikan.
 
Ibu dan anak by muslimahzone

1. Ibu merasa ada yang hilang ketika anaknya merantau
Ya, hari-hari yang biasanya diisi oleh pembicaraan dengan anaknya, rengekan minta uang dari anaknya, pergi ke pasar yang diantar anaknya, kecupan di tangannya ketika hendak berangkat sekolah, tiba-tiba hilang begitu saja. Kenangan-kenangan ini membayangi hari-hari pertama seorang ibu yang ditinggal merantau anaknya. Bahkan bisajadi ia tidak nyenyak tidur memikirkan kondisi kita semua.

2. Khawatir yang berlebihan
Adalah wajar seorang ibu khawatir kepada anaknya. Hari pertama berangkat merantau, di hari itu pasti ibu menanyakan keadaan kita, sudah sampai di lokasi atau belum, bekal makanan cukup atau tidak, uang saku bagaimana, dan sebagainya. Ketika di kampung terjadi bencana, misalnya gempa, meski tidak sampai di tempat rantau, ibu bisa panik luar biasa, karena tidak mau terjadi apa-apa dengan anaknya. Apalagi jika ia melihat berita di televisi bahwa ada kejadian buruk di kota rantau kita, bertambah gusar hati ibu di sana.

3. Belajar menggunakan handphone atau media lain untuk menghubungi kita
Bagi beberapa ibu yang tadinya tidak begitu penting urusan komunikasi dengan handphone, ia harus belajar menggunakannya hanya untuk menghubungi kita. Bahkan mungkin juga dengan media sosial kekinian, ia terpaksa membuat akun untuk dapat melihat aktivitas kita. Maka jangan heran jika suatu hari ada permintaan pertemanan dari seseorang yang ternyata adalah ibu kita sendiri, ia hanya ingin mengetahui apa yang kita lakukan di sini. Maka adalah salah ketika ibu menelepon kita, lantas kita tidak melayani dengan alasan yang tidak diterima, ibu hanya rindu pada kita.

4. Ibu akan repot luar biasa ketika mendengar berita kamu akan pulang
Betapa bahagianya hati seorang ibu ketika mendengar anak yang sudah lama ia rindukan akan pulang dalam waktu yang dekat. Ibu berusaha mempersiapkan tempat tidur kamu, membersihkan kamar kita, membeli sesuatu untuk kita makan nanti, dan lain-lain. Ia ingin ketika kita pulang, kamu suka dengan kondisi rumah.

5. Ibu selalu mendoakan kita di sepertiga malamnya
Ketika mulai berusaha menahan rasa rindunya, dan mencoba melepaskan kita, ibu melakukannya dengan curhat di hadapan Allah, Tuhan yang Maha Mendengar. Ia mendoakan kita di sana, memohon kebaikan kita. Maka jangan heran jika di suatu malam saat kamu tertidur, seperti ada yang memanggil nama kamu, yang menjadikan kamu terbangun. Bisa jadi di saat itu ibu sedang meluapkan kerinduannya lewat Tuhan, dan Tuhan menyalurkannya kepada kita. Maka bangunlah dan sambutlah doanya dengan juga mendoakannya di malam itu juga.

6. Terkadang ibu merasa kamu akan pergi selamanya
Kadang rasa rindu yang ditahannya menyebabkannya merasa bahwa ia harus merelakan kita. Terkadang ibu merasa kita tak akan kembali lagi, apalagi jika suatu hari kita pergi karena pernikahan. Rasanya berhenti sudah perannya sebagai ibu. Anak yang paling disayanginya sudah punya keluarga sendiri, dan pasti akan sangat jarang mengunjungi.


Mungkin hanya lima itu yang dapat penulis tuliskan di kesempatan ini. Pada intinya, ketika kita berada di perantauan, ada ibu atau keluarga yang merindukan kita di sana, yang terus mendoakan kita di sana. Maka, apakah benar jika di tempat rantau kita bertindak sesuka kita? Ibu menyimpan harapan besar kepada anaknya, dan adalah wajib bagi kita untuk mewujudkan harapannya. Ketika kita pulang kampung nanti, berikanlah senyum terbaik untuk ibu, dan berilah ia kabar gembira.



Mari berbagi tulisan!

Artikel Terkait

Komentar
0 Komentar

Bookmark Sinyal Pintar

Copy-Pastekan kode ini untuk bookmark Sinyal Pintar di blog/website-mu.
Teks

Banner