Tidur setelah sahur (Ilustrasi) by koridortimur |
Sahur
merupakan kegiatan yang akan menambah afdolnya puasa seseorang. Dengan sahur,
kita akan berusaha mencukupi kebutuhan tubuh selama lebih kurang 14 jam ke
depan. Sahur yang baik dilakukan sesaat sebelum imsak atau waktu peringatan.
Tidur
setelah sahur mungkin menjadi kebiasaan buruk beberapa orang. Faktor yang
menyebabkan aktivitas ini adalah karena begadang semalaman, sahur terlalu awal,
atau bisa juga karena tidak ada kegiatan lain yang dilakukan yang disebabkan
oleh kemalasan orang itu tersendiri. Sebaiknya, aktivitas tidur langsung setelah
sahur jangan dilakukan, karena sangat berbahaya, bahkan sangat dilarang oleh
kesehatan meskipun dalam Islam tidak diharamkan.
Kesehatan
melarang tidur setelah sahur (sebenarnya di waktu apapun setelah makan), karena
hal tersebut dapat menimpulkan berbagai efek negatif, yang di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Penimbunan lemak
Bagi
seseorang yang berpotensi atau memiliki riwayat keturunan keluarga gemuk,
kebiasaan tidur setelah makan sahur dapat makin meningkatkan resiko mengalami
kegemukkan sebesar 2 x lipat. Hal ini
disebabkan karena saat kita tidur otomatis tubuh hanya membutuhkan sedikit
energi sehingga makanan tidak akan dicerna menjadi kebutuhan energi dan
sari-sari makanan yang diperlukan oleh tubuh melainkan lebih banyak akan
ditimbun menjadi lemak sehingga berisiko mengalami obesitas/kegemukan.
2. Peningkatan Asam Lambung
Terutama
bagi anda yang memiliki riwayat sakit maag, sebaiknya anda mulai berpikir untuk
menghindari kebiasaan tidur setelah sahur.
Karena kondisi ini dapat memicu meningkatnya kadar asam lambung anda
sehingga menyebabkan sakit maag anda kambuh yang pada akhirnya menyebabkan
sensasi nyeri disekitar ulu hati hingga dapat menyebabkan sensai rasa
panas/terbakar didada.
3. Gastroesophageal
Reflux Disease (GERD) / Refluks Asam
Refluks asam
terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutup sepanjang
jalan. Hal ini dapat menyebabkan makanan yang
belum sempurna dicerna dapat berbalik dari lambung ke kerongkongan hal
ini dipengaruhi juga oleh pengaruh gravitasi saat kita tidur. Jika terjadi
refluks maka asam lambung akan naik dan dapat melukai kerongkongan, dan jika
sampai melukai bagian kerongkongan tersebut maka dapat menimbulkan rasa
terbakar dan mulut akan terasa pahit yang
membuat rasa tidak nyaman selama kita berpuasa.
4. Ganggan Saluran pencernaan
Tidak hanya
gangguan pada lambung, namun tidur setelah sahur juga dapat mempengaruhi
kesehatan saluran pencernaan kita yang lain. Normalnya pengosongan lambung
manusia berlangsung sekitar dua jam setelah makan, tapi jika kita tidur dalam
posisi berbaring setelah makan hal ini akan menggangu proses pengosongan
lambung tersebut. Jika hal ini terus
menerus terjadi maka gangguan pencernaan seperti diare ataupun sembelit dapat terjadi tergantung bahan
makanan apa yang masuk ke dalam perut kita.
Tips Menghindari
Nabi
Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan
dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu
imsyak sehingga secara logika maka setelah sahur maka langsung dilanjutkan
ibadah sholat Subuh dan jika setelah sholat subuh dilanjutkan dengan wirid yang
cukup panjang maka matahari telah terbit dan sudah waktunya untuk bekerja.
Rasulullah
SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu
supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga
mudah dicerna.
Caranya bisa
juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat,
serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati
kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).
Jika
seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur atur saja minimal 2 jam
setelah makan sahur baru tidur.
Sumber : Kompasiana
dan Yahoo! News