Thursday, 24 September 2015

Nabi Ibrahim a.s., Teladan yang Indah

Tulisan ini disarikan dari khotbah Idul Adha 1436 H, Kamis, 24 September 2015, oleh Prof. Dr. Ir. Suwarno, di Institut Teknologi Bandung.



Manusia mulia di sisi Allah adalah manusia yang paling banyak berbuat kebaikan, manusia yang banyak pengorbanan dalam rangka memenuhi panggilan Allah. Para nabi, rasul, dan orang-orang shalih yang banyak dikisahkan dalam Alquran menjadi mulia karena mereka memenuhi panggilan Allah dan menginfakkan apa yang mereka cintai dengan didasari rasa ikhlas karena Allah.
Manusia memang secara fitrah dihiasi dengan kecintaan kepada perhiasan dunia, termasuk wanita/lelaki yang dicintainya, anak-anak, dan keluarga. Allah berfirman dalam surat Ali Imran (3) : 14 yang artinya,

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Ibadah kurban berawal ketika Nabi Ibrahim a.s. mengorbankan anak yang didambanya sejak lama, yang didapatkan dengan banyak pengorbanan, yang telah dididik dengan penuh kasih sayang. Ismail merupakan salah satu puncak kecintaan terhadap perhiasan dunia bagi Ibrahim. Pengorbanan Ismail mengandung pelajaran yang sangat dalam. Ismail adalah simbol, simbol dari segala yang dimiliki dan dicintai dalam hidup ini.  Kalau Ismail miliki Ibrahim adalah putra kandungnya sendiri, maka bagi orang lain sosok Ismail bisa jadi adalah diri sendiri, anak dan istri, harta, pangkat, kedudukan, dan jabatan. Kecintaan berlebih pada Ismail-ismail ini yang kerap membuat iman manusia goyah dan lemah untuk dapat mendengar dan melaksanakan perintah Allah.

Allah telah memberikan peringatan kepada manusia agar kecintaan terhadap dunia yang disimbolkan sebagai harta dan anak tidak menjadikan lupa dari berdzikir kepada Allah.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu menjadikan kamu lalai dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (Alih bahasa QS Al Munafiqun 9)

Nabi Ibrahim a.s. memberikan tauladan, inspirasi, dan pelajaran yang tiada habis-habisnya dan senantiasa aktual. Oleh karena itu, sepantasnyalah orang beriman mengambil pelajaran dari kisah teladan Nabi Ibrahim a.s. Mari kita lihat beberapa keteladanan yang indah dari sekian banyak keteladanan Nabi Ibrahim a.s.

Pertama, Nabi Ibrahim a.s. adalah sosok Bapak Tauhid, ulil albab yang cerdas dan rasional. Beliau mencari Tuhan dengan ilmu dan rasionalitas sehingga sampai pada keyakinan yang sangat kuat. Fenomena alam semesta, seperti terbit dan tenggelamnya matahari, bulan dan bintang, serta silih bergantinya siang dan malam telah menginspirasi dan memperkuat keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT.

Kedua, Nabi Ibrahim adalah sosok pekerja keras, yang tidak henti-hentinya bekerja, berdakwah, dan tidak putus asa dengan usaha dan doa. Beliau pun tetap berdoa untuk mendapatkan keturunan yang saleh meskipun usia sudah lanjut, lebih dari 70 tahun. Doa yang tulus dan sungguh ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah. Nabi Ismail a.s. lahir pada saat Nabi Ibrahim berusia 77 tahun dari istri kedua, Siti Hajar. Kemudian pada saat Nabi Ibrahim berusia 91 tahun dan Ismail berusia 14 tahun, lahirlah putra kedua yaitu Ishaq dari istri pertamanya, Sarah.

Ketiga, Nabi Ibrahim adalah hamba yang selalu bersyukur. Beliau memanjatkan puji syukur kepada Allah atas anugerah anak dan mengajarkan kepada kita bahwa Allah Maha Mengabulkan doa.

Keempat, Nabi Ibrahim a.s. menempatkan pendidikan pada tempat yang sangat penting untuk menyiapkan generasi emas yang kuat sebagai penopang kejayaan umat di masa depan. Setelah mendapatkan anugerah putra, maka Nabi Ibrahim a.s. memberikan pendidikan dan pendampingan kepada Ismail di kawasan Makkah. Inilah yang membentuk kesalehan Ismail. Mereka sangat peduli dengan anak-cucu dan kualitas generasi yang akan datang.

Maju mundurnya kaum muslimin, jaya dan jatuhnya umat Islam di masa mendatang sangat ditentukan oleh seberapa kuatnya generasi mendatang disiapkan oleh generasi yang ada saat ini. Menyiapkan generasi mendatang adalah tugas dan hendaknya menjadi perhatian setiap generasi. Dengan pendidikan yang berkualitas maka akan tercipta generasi yang kuat. Allah mengingatkan agar setiap muslim selalu merasa takut apabila meninggalkan keturunan berupa generasi yang lemah.

“Dan hendaklah merasa takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mengkhawatirkan.” (Alih bahasa QS An-Nisaa’ 9)

Kelima, Nabi Ibrahim adalah sosok pemimpin enterpreneur yang peduli kepada masyarakat, membangun dan peduli pada negeri dan masa depan umat manusia. Beliau berani mengambil resik dan keyakinan menempatkan anak dan istri tercinta di tempat yang gersang, Makkah. Ternyata di kemudian hari tempat ini menjadi tempat yang sangat makmur, ramai, dan sebagai kiblat bagi kaum muslim. Nabi Ibrahim memohon kepada Allah untuk agar negeri Makkah sejahtera, aman dan berkeimanan. Ini adalah contoh kepedulian lintas generasi dan visi jauh ke depan. Doanya diabadikan dalam Al Baqarah ayat 126, yang artinya,

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa, ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.”

Nabi Ibrahim meyakini bahwa kecerdasan spiritual (spiritual quotient, SQ) berupa hikmah dan kebijaksanaan adalah sangat penting dalam berkarya besar. Beliau menginspirasi agar manusia berusaha dan menciptakan karya besar, karya masterpiece berbuat kebaikan yang banyak, yang bermanfaat bagi satu generasi ke generasi berikutnya. Sehingga karya besarnya dan jasa-jasanya dikenang oleh generasi di kemudian hari.

Demikianlah sekilas kisah teladan yang inspiratif dari Nabi Ibrahim a.s. dan orang-orang yang bersama beliau. Semoga kita mendapat kekuatan untuk mengambil hikmah dan meneladai mereka. Aamiin.



Mari berbagi tulisan!

Artikel Terkait

Komentar
0 Komentar

Bookmark Sinyal Pintar

Copy-Pastekan kode ini untuk bookmark Sinyal Pintar di blog/website-mu.
Teks

Banner