Sudah
merupakan hal yang kita ketahui bersama bahwa sekarang ini adalah era
modernisasi, di mana internet berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Internet
yang sekarang sudah sangat murah dan terjangkau membuat semua orang bisa
mengaksesnya kapan pun dan di mana pun tanpa mengkhawatirkan biaya yang mahal. Termasuk
saat sebelum tidur, mengakses internet pun sekarang menjadi kebiasaan hampir
setiap orang. Akan tetapi, penggunaan internet sebelum tidur ternyata lama-kelamaan
bisa ‘menghantui’ penggunanya. Berikut ini adalah informasinya seperti dikutip
dari detikhealth, Jumat (30/98).
Survei
terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen orang Inggris menggunakan
internet ketika mereka berada di tempat tidur sembari mencoba untuk memejamkan
mata. Hanya 11 persen orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki kualitas
tidur yang baik.
Sedangkan
sebanyak 24 persen orang mengatakan kualitas tidurnya tidak terlalu baik karena
mereka 'kecanduan untuk memeriksa email dan media sosial saat berada di tempat
tidur. Alasan mereka kerap mengakses internet bahkan saat di tempat tidur, 21
persen mengatakan bahwa mereka tidak ingin ketinggalan informasi.
Hasil survei
ini juga menunjukkan bahwa kecanduan smartphone
juga mempengaruhi hari-hari mereka. Hal ini sesuai dengan hasil studi bahwa
sambil menonton TV, 43 persen warga Inggris tetap menggunakan smartphone-nya dan 18 persen menggunakan
iPad.
Stres yang
kerap dirasakan banyak orang berkaitan erat dengan seringnya mereka terjaga di
malam hari. Bahkan ketika tidur, banyak orang yang mengalami penurunan kualitas
tidur dengan 60 persen peserta survei terbangun tiga kali atau lebih setiap
malamnya.
"Teknologi
memang bisa membuat kita lebih baik saat terhubung dengan dunia luar tapi itu
juga menimbulkan pertarungan ketika kita mencoba untuk mematikannya pada malam
hari. Sebelumnya tidak pernah ada dalam sejarah bahwa kita menghadapi kelebihan
informasi yang menyebabkan kualitas tidur orang di Inggris naik turun."
kata Dr Chris Idzikowski, direktur Edinburgh Sleep Centre.
Dilansir
Daily Mail, Kamis (29/8/2013), penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa
cahaya biru yang dipancarkan perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer tablet bisa membuat penggunanya tidak
mendapatkan kualitas tidur malam yang baik.
Jenis cahaya
itu bisa menurunkan produk zat kimia otak yang membuat kita tidur yakni melatonin.
Survei yang dilakukan Nytol ini juga menunjukkan hasil mengejutkan lain bahwa
49 persen orang langsung tidur setelah mereka nonton TV dan pergi ke tempat
tidur kurang dari 15 menit setelah mematikan TV-nya.
"Penderita
kecanduan ini harus mencoba untuk menghindari penggunaan ponsel, laptop, dan
perangkat berbasis layar lainnya setidaknya satu jam sebelum tidur," saran
Idzikowski.
"Kadang-kadang
ini memang tidak bisa dihindari tapi ketika tahu perangkat bercahaya biru bisa
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, memperbaiki kualitas tidur bisa
menjadi hal yang bermanfaat," pungkasnya.