Tuesday 14 August 2012

7 Makanan Khas Ramadhan Indonesia

Selama bulan puasa Ramadhan ini biasa banyak kita jumpai para pedagang menjual berbagai jenis makan untuk berbuka puasa yang dapat kita jumpai di pingir pingir jalan banyak makanan khas Indonesia yang dapat kamu jumpai di sana salah satunya  adalah makanan berikut ini yang bisa kamu temukan hanya di bulan puasa saja. Kamu mau tahu makanan apa aja it? Simak 7 Makanan Khas Indonesia Yang Ada Selama Bulan Puasa Ramadhan berikut ini seperti dikutip dari palingseru.com. Jangan ngiler ya! Hehe


1.       Kicak, Yogyakarta
Di kota keraton Yogyakarta, ada salah satu makanan yang sangat khas dan cukup populer di bulan Ramadhan. Ia adalah Kicak. Makanan khas ini hanya bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini dibuat.
Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan yang sudah ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau gemblong. Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka sebagai pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan ini makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.
Konon Kicak mulai diperkenalkan pada pasar sore pertama kali digelar di Kauman yaitu pada tahun 1970an. Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan ketan, maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut yang dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.

2.     Es Kopi Luwak, Lampung Barat
Lampung Barat memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi luwak paling bermutu, makanya tidak heran jika kopi ini menjadi minuman favorit masyarakatnya. Di bulan Ramadhan ini, es kopi luwak menjadi menjadi minuman khas yang disajikan saat berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Mereka meyakini, meminum es kopi luwak dapat mengembalikan stamina setelah melakukan ibadah puasa. Apalagi jika ditambahkan madu, rasa yang dihasilkan pun dijamin akan lebih nikmat.

3.      Mie Glosor, Bogor
Bukan laksa, toge goreng, atau asinan yang menjadi menu khas berbuka puasa di Bogor. Bagi daerah yang bertajuk kota hujan itu, ada satu panganan khas Ramadhan yang cukup populer di kalangan warganya, yakni mie glosor.
Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan. Sebab, mie berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang mudah untuk tertelan. Meski populer di Bogor, mie tersebut aslinya berasal dari Sukabumi.
Biasanya saat Ramadhan tiba, para pedagang mie glosor bakal kebanjiran pelanggan menjelang berbuka puasa yang memang menjadi salah satu menu favorit untuk berbuka.

4.      Pakat, Tapanuli
Masyarakat Tapanuli punya makanan khas untuk berbuka puasa yang jarang ditemui di bulan-bulan lainnya. Makanan ini terbuat dari rotan yang disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda jumpai di kota Medan selama bulan Ramadhan.
Makanan ini berasal dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa knda lihat untuk membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini adalah rota yang berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana, rotan-rotan muda yang telah dipotong-potong ukuran 1 sentimeter dibakar di atas tungku selama sekitar 1 jam. Setelah dipastikan masak, rotan muda dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging rotan kemudian dipotong – potong berukuran 5 sentimeter. Untuk menambah kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.
Untuk menikmati makanan ini Anda tidak bisa mendapatkannya di sembarang tempat, pakat biasanya hanya dujumpai di Jalan Letda Sujono Medan dengan harga Rp 8 hingga 10 ribu.

5.      Ketan Bintul, Serang
Ketan bintul merupakan makanan khas Ramadhan dari Kota Serang, Banten. Ketan bintul ini berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, yang disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon, kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15 abad yang lalu, dan dahulu kentan bintul ini menjadi makanan kesukaan para raja Banten.
Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu.
Padahal makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena seorang Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah mulai menjadi budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.
Karena makanan rakyat, ketan Bintul dijual dengan harya yang sangat ekonomis. Cukup dengan uang Rp 500, Anda sudah bisa mencicipi tiga potong ketan bintul. Murah bukan?

6.      Bongko Kopyor, Gresik
Hidangan ini menjadi hidangan khas yang disajikan saat berbuka. Bangka Kopyor, demikian nama hidangan tersebut, meruapakan kepanjangan dari bubur nangka dan kelapa kopyor. Menu kuliner spesial ini dibuat menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nangka, santan kelapa, dan roti tawar.
Selain rasanya yang lezat, hidangan yang di bungkus daun pisang ini dipercaya berkhasiat memulihkan stamina tubuh, setelah seharian menahan diri dari lapar dan dahaga karena rasanya manis, legit dan segar.
Bongko Kopyor hingga kini masih menjadi menu spesial yang biasanya hanya ada di bulan Ramadhan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah Manyar atau wilayah pesisir pantai. Harga yang dipatok untuk makanan ini juga bervariasi, mulai dari Rp 3000 hingga Rp 5000. Hmm, masih cukup terjangkau.

7.      Sate Susu, Denpasar, Bali
Bergeser ke Indonesia bagian tengah, tepatnya ke kota Denpasar, Bali, kita akan berjumpa dengan sate susu yang merupakan makanan khas bulan Ramadhan di sana. Sate susu ini memang terdengar agak nyeleneh, tapi sesungguhnya sate susu yang terbuat dari payudara sapi ini dipercaya punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing.
Untuk mendapatkan satu porsi sate putting susu, Anda harus merogoh kocek Rp 10 ribu untuk 10 tusuknya yang ukurannya lumayan besar-besar. Sate ini dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa.

Hayooo? Ada yang mau? Silakan datang saja ke daerah-daerah yang tercantum di atas. Pasti ada!



Mari berbagi tulisan!

Artikel Terkait

Komentar
0 Komentar

Bookmark Sinyal Pintar

Copy-Pastekan kode ini untuk bookmark Sinyal Pintar di blog/website-mu.
Teks

Banner