Ilustrasi (sumber : web.mit.edu) |
Di era informasi seperti sekarang ini, informasi dapat
menyebar dengan begitu cepat. Hal ini tentu memberikan dampak positif dan juga
negatif. Dampak positifnya adalah ketika seseorang atau lembaga tertentu
menggelar donasi kemanusiaan, atau seseorang meminta bantuan, respons akan
lebih cepat. Akan tetapi, untuk informasi-informasi yang sifatnya hoax, ini yang sangat meresahkan. Fakta,
kebohongan, fitnah, semuanya dicampur aduk. Kalau tidak pandai memilah, bisa
berbahaya. Banyak dari kita yang tidak hanya ikut-ikutan memo-broadcast ke seluruh kontak, padahal
berita yang disebarkan salah. Perlu diperhatikan, bahwa seseorang yang
ikut-ikutan menyebarkan informasi yang salah bahkan bersifat fitnah atau
kebohongan, maka ia juga akan kecipratan dosa.
Banyak juga yang masuk penjara gara-gara mem-posting atau menge-tweet sesuatu. Makanya, ketika menyebarkan informasi perlu
berhati-hati. Berikut ini adalah beberapa poin yang harus diperhatikan sebelum
menyebarkan informasi.
1. Check and Recheck
Kadang, ketika kita menerima broadcast message, tanpa pikir panjang, kita langsung mem-broadcast-nya lagi ke seluruh kontak
kita. Padahal berita tersebut keliru. Itulah sifat dasar kita, malas mengecek
informasi. Karena itu, suatu informasi bisa menyebar begitu cepat. Konon, ketika
kabar baik baru menyebar beberapa kilometer, berita buruk sudah melesat
mengelilingi bola dunia.
Sebaiknya, jangan langsung menyebarkan berita yang di-share orang lain. Selalu cek terlebih
dahulu kebenaran berita yang akan disebar. Media informasi kredibel sekarang
banyak. Bisa googling dulu.
“Jika datang kepadamu orang fasik dengan informasi, maka periksalah
dengan teliti.” (QS AL Hujurat : 6)
2. Berita yang mengandung prasangka
Kadang, informasi yang kita terima mengandung prasangka,
bukan fakta. Dalam bahasa Inggris, prasangka adalah prejudice, dari kata pre- yang artinya sebelum, dan judge yang artinya menghukum. Jadi, prejudice artinya menghakimi seseorang
sebelum kita tahu informasi yang lengkap. Nah, janganlah ikut-ikutan
menyebarkan berita dengan jenis ini. Karena jika berita itu salah, maka itu
fitnah. Jika itu benar, maka itu hibah (menggunjing). Sama-sama buruk, tidak
ada pilihan.
3. Bicara yang baik atau diam
Sekarang ini kita seperti berjalan di antara duri-duri.
Salah melangkah, maka akan terluka. Maka dari itu, kalau bisa kita melangkah ke
arah yang tanpa duri, atau kalau tidak bisa lebih baik diam. Begitulah
seharusnya sikap kita. Tak asal percaya, dan berpikir berkali-kali sebelum
menyebarkan informasi. Jika kita tahu informasi itu baik dan tidak mengandung
fitnah, maka sebarkanlah. Akan tetapi, jika kita tidak tahu, lebih baik diam,
tidak usah menyebarkan.
4. Tanyakan pada dirimu
Sebelum menyebarkan berita, tanyakan terlebih dahulu
beberapa hal berikut pada dirimu.
- Apakah informasi ini benar? Apakah saya sudah mengonfirmasi?
- Apakah informasi ini benar? Apakah saya sudah mengonfirmasi?
- Apakah berita ini fakta atau prasangka?
- Jika berita ini fakta dan benar, apakah perlu disebarkan? Apakah
ada orang yang merasa disakiti?
- Apakah berita ini membawa kebaikan, atau justru menyulut
permusuhan?
Demikianlah tips sebelum kita menyebarkan informasi. Pada
intinya, selalu pastikan berita itu benar dan tidak ada yang tersakiti. Yuk,
mulai sekarang, jadilah pengguna media yang baik dengan menyebarkan informasi
yang benar.