Tulisan berikut adalah kiriman dari Ari Saldi, mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung 2015
Merdeka by devianart |
“Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan….” Nah
kalimat itu pasti sering terdengar, apalagi saat hari Senin, pagi yang cerah
diawali dengan upacara. Akan tetapi, entah kenapa terkadang upacara itu
dianggap sepele oleh kebanyakan siswa, alasannya bermacam-macam, ada yang
bilang “panaslah”, “gak kuat berdirilah” “ngebosenin” termasuk penulis juga sih
pernah seperti itu, hehe... Tapi yah itu dulu, beda lagi dengan sekarang yang usianya
bertambah dan tentu pula kedewasaanya bertambah. Aamiin,,.
Ya sudah, lupakan aja masalah upacara itu dulu,
biarlah menjadi kenangan tersendiri di masa putih abu-abu. Sekarang kita fokus
dengan kalimat tadi, “Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan….” Yah hari ini tepat 17 Agustus, tanggal kemerdekaan Republik Indonesia yang tercinta. Sebenarnya apakah
kita sudah merdeka? Ataukah hanya sebuah kata yang menjadi konsumsi kita bahwa
sudah “merdeka” setelah 70 tahun silam. Nah loh gimana? Kan katanya
“kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa” nah itu berarti kita berhak merdeka,
iya kan? Terus ada juga sambungan kalimatnya “dan oleh sebab, maka itu
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan” hmmm, katanya lagi penjajahan harus
dihapuskan nah sekarang penjajahan sudah dihapuskan yah? atau sebenarnya
sekarang kita lagi dijajah tapi kita gak sadar. bener gak?
Terus
sekarang kita mau ngapain coba?
Nongkrong
gak jelas dipinggiran jalan sambil nyanyi?
Bengong
aja depan TV sambil nonton gossip?
Main
gadget berjam-jam?
Nah
loh gimana nih?
Sekarang nih tahun 2015, kalau kita “masih
gitu-gitu aja” kapan kemerdekaan yang sesungguhnya
bakal kita dapat? Kalau penulis sih merdeka itu “bukan hanya ngusir Belanda
yang sempat memperbudak Indonesia” setuju, nggak? Merdeka itu
bermacam-macam, kita merdeka dari kelaparan, kemiskinan, kebodohan, dan yang
lebih penting lagi kita merdeka dari
kemerosotan moral. Terus buktinya apa coba?
Masih banyak kok di luar sana anak-anak yang kelaparan, pengangguran pun bertebaran di mana-mana, ada
juga anak-anak yang harus putus sekolah gara – gara gak punya biaya bahkan ada
juga yang gak pernah ngerasain yang namanya bangku sekolahan, hm, miris banget
yah? Yang
lebih parahnya lagi nih moral bangsa Indonesia hampir loh setiap hari di media
cetak atau elektronik lah ada berita tentang korupsi, kasus asusila terhadap anak-anak di bawah umur, dan yang lebih mengagetkan lagi adalah anak membunuh orang tuanya,
serta masih banyak lagi sih berita yang membuat kepala kita geleng-geleng.
Kalau sudah seperti itu masih bisa gak
Indonesia dikatakan merdeka? Jawabannya masih bisa kok, gak ada kata terlambat.
Terus kapan? Jawabannya sekarang. Karena kapan lagi kalau bukan sekarang, terus yang berperan penting untuk memerdekan
Indonesia sekarang siapa? Jawabannya tentu “KITA” sebagai generasi emas penerus
bangsa, karena “Kalau bukan kita siapa lagi? Caranya gimana?” Nah, kalau menurut
penulis sih yang paling utama tuh niat dulu lah bukankah perbuatan itu
tergantung niatnya, iya kan? Lalu kita action deh.. banyak kok yang bisa
dilakuin untuk merubah Indonesia menjadi merdeka yang sesungguhnya, belajar
yang baik, disiplin waktu dan tempat, Jujur dalam hal apapun itu, rajin
beribadah dan lain – lain, intinya lakuin aja deh hal – hal positif, pasti
teman-teman tau sendirilah seperti apa.. hehehe
Oh ya, kita doakan bareng-bareng yuk,
semoga di usia 70 tahun Indonesia merdeka menjadi bangsa yang berbudi,
bermartabat dan tentunya menjadi bangsa yang merdeka sesungguhnya, Aamiin J
Sekian dulu yah..
MERDEKA!!
MERDEKA!! MERDEKA!!!!
- Ari Saldi, FMIPA ITB 2015
- Ari Saldi, FMIPA ITB 2015